APA ITU CLEARING DAN STRIPING OVERBURDEN
Pengertian kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup
yaitu pemindahan suatu lapisan tanah
atau batuan yang berada diatas cadangan bahan galian, agar bahan galian
tersebut menjadi tersingkap. Untuk mewujudkan kondisi kegiatan pengupasan
lapisan tanah penutup yang baik diperlukan alat yang mendukung dan sistimatika
pengupasan yang baik.
Adapun pola teknis dari pengupasan lapisan tanah penutup
yaitu :
1) Back filling
digging method
Pada cara ini tanah penutup di buang ke tempat yang
batugampingnya sudah digali. Peralatan yang banyak digunakan adalah Power
Shovel atau Dragline. Bila yang digunakan hanya satu buah peralatan mekanis,
Power Shovel atau Dragline saja disebut Single Stripping Shovel / Dragline dan
bila menggunakan lebih dari satu buah Power Shovel atau Dragline disebut Tandem
Stripping Shovel / Dragline.
Cara Back Filling Digging Method cocok untuk tanah penutup
yang bersifat :
a. tidak diselangi
oleh berlapis-lapis endapan bijih ( hanya ada satu lapis)
b. material atau
batuannya lunak.
c. letaknya
mendatar ( horizontal )
2) Benching System
Cara pengupasan lapisan tanah penutup dengan sistem jenjang
(Benching) ini pada waktu pengupasan lapisan tanah penutup sekaligus sambil
membuat jenjang. Sistem ini cocok untuk :
v tanah penutup yang
tebal.
v bahan galian atau
lapisan batugamping yang juga tebal.
3) Multi Bucket
Exavator System
Pada pengupasan cara ini tanah penutup dibuang ke tempat
yang sudah digali batugampingnya atau ke tempat pembuangan khusus . cara ini ialah dengan menggunakan Bucket Wheel
Exavator ( BWE), sistem ini cocok untuk tanah penutup yang materialnya lunak
dan tidak lengket.
4) Drag Scraper
System
Cara ini biasanya langsung diikuti dengan pengambilan bahan
galian setelah tanah penutup dibuang, tetapi bisa juga tanah penutupnya
dihabiskan terlabih dahulu, kemudian baru bahan galiannnya ditambang. Sistem
ini cocok untuk tanah penutup yang materialnya lunak dan lepas ( loose ).
5) Cara
Konvensional
Cara ini menggunakan
kombinasi alat-alat pemindahan
tanah mekanis ( alat gali, alat muat, dan alat angkut ) seperti
kombinasi antara Bulldozer, Wheel Loader dan Dump Truck.
Bila material tanah penutup lunak bisa langsung dengan menggunakan
alat gali muat, sedangkan bila materialnya keras mungkin menggunakan Ripper
atau pemboran dan peledakan untuk pembongkaran tanah penutup, baru kemudian
dimuat dengan alat muat ke alat angkut, dan selanjutnya diangkut ke tempat
pembuangan dengan alat angkut.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Pengupasan Lapisan
Tanah Penutup.
Ø Material
Setiap macam tanah atau batuan pada dasarnya memiliki
sifat-sifat fisik dan kimia yang berbeda-beda. Pada dasarnya pemindahan tanah
itu merupakan suatu pekerjaan untuk meratakan tanah atau penggalian suatu
lahan. Beberapa jenis tanah dianggap mudah untuk dimuat, jenis tanah yang dapat
langsung digusur dalam kondisi aslinya.
Tanah atau batuan yang keras akan lebih sukar dikoyak
(ripped ) digali (dug) atau dikupas ( stripped ). Hal ini tentu akan menurunkan
produksi alat mekanis yang digunakan.
Nilai kekerasan tanah atau batuan biasanya diukur dengan
alat “Ripper Mater“ atau “ Seismic Test“ dan satuannya adalah meter per detik,
yaitu sesuai dengan satuan untuk kecepatan gelombang seismik pada batuan. Tanah
yang banyak mengandung humus harus dipisahkan, sehingga dikemudian hari dapat
untuk menutupi tempat penimbunan ( reklamasi ).
Ø Alat mekanis yang
digunakan.
Pemilihan dan penggunaan alat mekanis sangat penting, karena
alat mekanis merupakan alat yang digunakan dalam pengupasan konvensional, sehingga
perlu pemilihan alat untuk kegiatan pengupasan tepat dan cepat. Pemilihan alat
mekanis dapat menentukan cepat lambatnya kegiatan pengupasan lapisan tanah
penutup terselesaikan.
Ø Effisiensi kerja.
Hal ini sangat penting dalam hubungannya dengan produksi
alat mekanis. Karena dalam keadaan normal akan didapatkan effesiensi kerja yang
maksimum. Dari kondisi dan keadaan di lapangan dapat diketahui penilaian
mengenai effesiensi kerja, sering mengalami kesulitan. Karena sekali ada
perubahan maka kondisi dan keadaan akan berubah, sehingga akan mempengaruhi
kondisi effesiensi kerja.
Teknis Pelaksanaan Pembersihan Lahan
Pembabatan atau penebasan (clearing), yaitu semua kegiatan
pembersihan tempat kerja dari semak-semak, pohon–pohon besar kecil, sisa pohon
yang sudah ditebang, kemudian membuang bagian tanah atau batuan yang dapat
menghalangi pekerjaan selanjutnya. Seluruh pekerjaan tersebut dapat dikerjakan
sebelum pemindahan itu sendiri dilakukan, atau dikerjakan bersama-sama.
a) Cara Pembersihan
Lahan.
Cara-cara pembabatan atau penebasan dan pembersihan lahan
itu tergantung dari keadaan lapangan, misalnya:
(A). Bila di daerah itu hanya ditumbuhi oleh semak-semak dan
pohon-pohon yang diameternya < 10 cm, cukup langsung didorong. Tanah yang
berhumus dikumpulkan lagi untuk dipakai lagi pada waktu reklamasi.
(B). Bila pohon-pohonnya berdiameter agak (10 < q < 25
cm ) dan akarnya kokoh, maka ada dua cara : Didorong beberapa kali pelan-pelan
untuk menjatuhkan dahan-dahan atau cabang-cabang yang
sudah kering, lalu didorong sekaligus
secara mendadak dengan sedikit mengangkat bilah sampai pohon itu roboh.
atau dengan dua Bulldozer yang menarik rantai baja.
(C). Bila pohon-pohonnya berdiameter besar, misalnya q >
25 cm, caranya adalah :
Menggali tanah disekelilingnya dulu agar akar-akarnya putus
dan kekuatan pohon berkurang , baru
pohon tersebut didorong sampai roboh.
Kalau batang itu tidak roboh, dapat dipakai sebuah rantai
yang panjang untuk menarik pohon itu
dengan sebuah Bulldozer, tetapi apabila ada dua, Bulldozer dengan arah
masing-masing menyerong agar lebih aman.boleh didorong sekaligus, karena akan
melampaui batas kemampuan dorong Bulldozer.
Di dalam pelaksanaan pembersihan lahan dibedakan menjadi 7
metoda yang didasarkan pada start, rute, dan akhir dari pekerjaan Bulldozer,
yaitu :
1. Metoda Siput
luar
Bulldozer bergerak mulai dari tengah ke arah luar menyusuri
garis siput.
2. Metoda Siput
Dalam
Bulldozer bergerak mulai dari luar ke arah tengah menyusuri
garis siput.
3. Metoda Pegas
ulir
Bulldozer bergerak sesuai dengan garis yang serupa dengan
pegas ulir.
4. Metode zigzag
Bulldozer bergerak dari kiri ke arah kanan dan sebaliknya
menurut garis lurus,
5. Metode
Pembakaran
Tumbuhan/tanaman dibakar dari arah lawan angin baris per
baris.
6. Metode Contour
Bulldozer bekerja pada contur-contur dengan Elevasi tempat
yang sama (untuk tanah miring ).
7. Metode
Penumpukan
Tumbuhan/tanaman digusur dan ditumpuk segaris dengan arah
angin untuk kemudian dibakar.
Komentar
Posting Komentar